21 Oktober, 2007

Gizi

Sepuluh Tanda-tanda Anak Gizi Baik







  1. Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggi
  2. Postur tubuh tegap dan otot padat
  3. Rambut berkilau dan kuat
  4. Kulit dan kuku bersih serta tidak pucat
  5. Wajah ceria, mata bening dan bibir segar
  6. Gigi bersih dan gusi merah muda
  7. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
  8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur
  9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif
  10. Tidur nyenak







Berikut beberapa hasil kegiatan Program Gizi Puskesmas Sei. Ayak tahun 2007.




Hasil Kegiatan Pemberian Vitamin A






Hasil kegiatan penimbangan Tahun 2007


















KMS

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.

KMS-Balita juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya.

KMS balita berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/RS.

KMS balita juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya.





KMS - Balita dapat berguna, apabila memperhatikan hal-hal sbb :


  1. Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan
  2. Semua kolom isian diiisi dengan benar
  3. Semua keadaan kesehatan dan gizi anak dicatat
  4. Orang tua selalu memperhatikan catatan dalam KMS-Balita
  5. Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan
  6. Setiap ada gangguan pertumbuhan anak, dicari penyebabnya dan dilakukan tindakan yang sesuai.
  7. Penyuluhan gizi dalam bentuk konseling dilakukan setiap kali anak selesai ditimbang dan hasil penimbangannya dicatat dalam KMS
  8. KMS - Balita disimpan oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan/dokter.




PETUNJUK PRAKTIS PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF



Pemberian ASI Eksklusif

Bayi hanya diberikan ASI saja, langsung atau tidak langsung (diperas). Secara keseluruhan, pemberian ASI Eksklusif mencakup hal-hal sbb:

  • Hanya ASI sampai umur 4 bulan
  • Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir
  • Tidak memberikan makanan pralakteal seperti air gula atau air tajin kepada bayi baru lahir
  • Menyusui sesuai kebutuhan bayi (on demand)
  • Berikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama, yang bernilai gizi tinggi) kepada bayi
    Menyusui sesering mungkin, termasuk pemberian ASI pada malam hari
  • Cairan lain yang dibolehkan hanya vitamin/mineral dan obat dalam bentuk drops atau sirup (WHO/Unicef, 1989).



Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI)


Disamping ASI, bayi diberikan makanan lain berupa makanan padat atau setengah cair, termasuk susu. Definisi MP-ASI adalah makanan yang diberikan disamping ASI kepada bayi mulai usia 4 bulan untuk mencapai kecukupan gizinya.



Cara mengatasi permasalahan menyusui



Puting susu datar dan terpendam


Cara mangatasinya: Puting susu ditarik-tarik sampai menonjol, kalau perlu dengan bantuan pompa susu.


Puting lecet adan nyeri


Hal ini disebabkan oleh karena posisi menyusui atau cara menghisap yang salah, puting susu belum meregang (belum siap untuk disusui), dan hisapan bayi sangat kuat.


Cara mengatasinya:

  • Mulai menyusui pada puting yang tidak sakit
  • Susui sebelum bayi sangat lapar agar menghisapnya tidak terlalu kuat
  • Perbaiki cara menghisap, bibir bayi menutupi areola diantara gusi atas dan bawah
  • Jangan membersihkan puting dengan sabun atau alkohol

Perhatikan cara melepaskan mulut bayi dari puting setelah selesai menyusui.

  • Letakkan jari kelingking di sudut bawah
  • Keluarkan sedikit ASI untuk dioles pada puting selesai menyusui
  • Biarkan puting kering sebelum memakai BH
  • Kalau lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
  • Usahakan bayi menghisap sampai kebagian hitam disekitar puting (aerola).

Payudara bengkak


Sekitar hari ke 3-4 payudara sering terasa lebih penuh atau tegang disertai rasa nyeri.



Cara mengatasinya:

  • Susuilah bayi sesuai kebutuhan
  • Susuilah bayi tanpa dijadwal sesuai kebutuhan
  • Keluarkan ASI dengan pompa atau manual dengan tangan bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi
  • Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air hangat
  • Lakukan pengurutan mulai dari puting kearah pangkal.

Saluran ASI tersumbat


Cara mengatasinya:


  • Kelurakan ASI dengan tangan/pompa
  • Kompres air hangat sebelum menyusui, kompres air dingin setelah menyusui

Radang payudara


Terjadi pada 1-3 minggu setelah melahirkan. Tanda-tandanya adalah:
Kulit payudara tampak lebih merah
Payudara mengeras
Nyeri dan berbenjol-benjol



Cara mengatasinya:

  • Tetap menyusui bayi
  • Bila disrtai demam dan nyeri dapat diberi obat penurun demam dan menghilangkan rasa nyeri
  • Bila belum berhasil segera rujuk ke Puskesmas
  • Lakukan perawatan payudara secara baik dan teratur.



Payudara abses


Abses pada payudara disebabkan karena radang payudara. Untuk sementara payudara yang abses tidak dipakai untuk menyusui. Rujuk ke Puskesmas. Setalah sembuh bayi dapat menyusui kembali.



Produksi ASI kurang

  • Ibu perlu menjaga ketenangan pikiran
  • Cukup istirahat dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya
    Makanan ibu cukup bergizi
  • Tingkatkan frekuensi menghisap/menyusui



Bingung puting


Bila ibu bekerja atau karena sesuatu hal bayi terpaksa diberikan susu buatan, berikan dengan sendok, jangan dengan dot susu botol karena menyusui dari dot berlainan dengan puting ibu. Ini untuk menghindari agar bayi tidak bingung puting.



Mempertahankan dan mempertinggi produksi ASI.

  • Merawat payudara dan senam payudara.
  • Memperhatikan makanan ibu menyusui.
  • Ibu menyusui makan lebih banyak dari biasanya dan minum 6-8 gelas sehari.
  • Banyak istirahat.
  • Menjaga ketenangan pikiran dan mempertinggi rasa percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya.
  • Teruskan menyusui. Hisapan bayi akan merangsang produksi ASI.



Relaktasi


Apabila menyusui terhenti untuk sementara karena sesuatu sebab dan ibu ingin menyusui lagi, maka caranya adalah dengan memberikan kesempatan pada bayi menghisap payudara 8-10 kali sehari, tiap kali selama 15 menit. Apabila puting menjadi nyeri atau lecet, teruskan pemberian ASI tetapi waktunya lebih pendek, yaitu 2-3 menit tiap kali. Kalau ASI belum keluar, beri susu formula pengganti ASI sebagai tambahan. Rata-rata ASI diproduksi lagi setelah 1-2 minggu.

------------------------------------------------------







Di update pada 02/05/2008

1 komentar:

Joni_69 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.