21 November, 2009

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang berlebihan yang terjadi sampai ibu hamilumur kehamilan 22 minggu. Muntah dapat begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan kembali.

Penyebab

Penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Beberapa teori penyebab :
1. Peningkatan estrogen
2. Peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
3. Disfungsi psikis

Gambaran Klinis

Secara klinis hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu :
1. Tingkat I
Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit empedu kemudian hanya lendir, cairan empedu dan terakhir keluar darah.
Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistole menurun.
Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin masih normal.
2. Tingkat II
Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat,
subfebril, nadi cepat dan lebih 100 – 140 kali per menit, tekanan darah sistole kurang 80 mmHg,
apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus ada, aseton ada, bilirubin ada dan berat-badan cepat menurun.
3. Tingkat III
Gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti, ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin ada dan proteinuria.

Diagnosis

1. Amenore yang disertai muntah hebat (segala yang dimakan dan diminum akan dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari terganggu dan haus.
2. Fungsi vital : nadi meningkat 100 kali per menit, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril dan gangguan kesadaran (apatis-koma).
3. Pemeriksaan Fisik : dehidrasi, keadaan berat, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, porsio lunak pada vaginal touche, uterus besar sesuai usia gestasi.
4. Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, shift to the left, benda keton dan proteinuria.

Penatalaksanaan

1. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam zat-zat gizi kecuali vitamin C karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
2. Pada keadaan berat :
- Hentikan makan / minum per oral sementara ( 24 – 48 jam).
- Infus Dekstrosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
- Obat :
  • Vitamin B i.v : Vitamin B1, B2 dan B6 masing-masing 50 – 100 mg/hari/infus, dan Vitamin B12 200 mcg/hr/infus,
  • Penenang minor : Fenobarbital 30 mg i.m 2 – 3 kali per hari atau Klorpromazin 25 – 50 mg perhari atau diazepam 5 mg 2 – 3 kali perhari i.m.
  • Antiemetik : prometazin 2 – 3 kali 25 mg per hari atau klorpromazin 3 kali 3 mg perhari
  • Antasida 3 x 1 tab perhari per oral
- Pertimbangkan untuk dirujuk ke rumah sakit.

Tidak ada komentar: