29 Mei, 2010

CACINGAN


Manusia merupakan hospes defenitif beberapa nematoda usus (cacing perut), yang dapat mengakibatkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Diantara cacing perut terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths). Diantara cacing tersebut yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris vermicularis), cacing tambang (Ankylostoma Duodenale, Necator americanus), dan cacing cambuk (Trichuris Trichuria). Jenis-jenis cacing
tersebut banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia.
Pada umumnya telur cacing bertahan pada tanah yang lembab, tumbuh menjadi telur yang infektif dan siap untuk masuk ke tubuh manusia yang merupakan hospes defenitifnya.

1. ANKILOSTOMIASIS (Infeksi Cacing Tambang)
Definisi

Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan cacing Ancylostoma duodenale dan / atau Necator americanus. Cacing tambang mengisap darah sehingga menimbulkan keluhan yang berhubungan dengan anemia, gangguan pertumbuhan terutama pada anak dan dapat menyebabkan retardasi mental.

Penyebab

Ancylostoma duodenale dan/atau Necator americanus.

Gambaran klinis

  • Masa inkubasi antara beberapa minggu sampai beberapa bulan tergantung dari beratnya infeksi dan keadaan gizi penderita. - Pada saat larva menembus kulit, penderita dapat mengalami dermatitis. Ketika larva lewat di paru dapat terjadi batuk-batuk
  • Akibat utama yang disebabkan cacing ini ialah anemia yang kadang demikian berat sampai menyebabkan gagal jantung.

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja segar atau biakan tinja dengan cara Harada-Mori.

Penatalaksanaan

  • Pirantel pamoat 10 mg/kg BB per hari selama 3 hari.
  • Mebendazol 500 mg dosis tunggal (sekali saja) atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari berturut-turutAlbendazol 400 mg dosis tunggal (sekali saja), tetapi tidak boleh digunakan selama hamil.
  • Sulfas ferosus 3 x 1 tablet untuk orang dewasa atau 10 mg/kg BB/kali (untuk anak) untuk mengatasi anemia.
Pencegahan

Pencegahan penyakit ini meliputi sanitasi lingkungan dan perbaikan higiene perorangan terutama penggunaan alas kaki.

2. ASKARIASIS (Infeksi Cacing Gelang)

Definisi

Askariasis atau infeksi cacing gelang adalah penyakit ik yang disebabkan oleh Ascaris umbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbanyak yang disebabkan oleh parasit.

Penyebab

Ascaris lumbricoides.

Gambaran klinis

  • Infeksi cacing gelang di usus besar gejalanya tidak jelas. Pada infeksi masif dapat terjadi gangguan saluran cerna yang serius antara lain obstruksi total saluran cerna. Cacing gelang dapat bermigrasi ke organ tubuh lainnya misalnya saluran empedu dan menyumbat lumen sehingga berakibat fatal.
  • Telur cacing menetas di usus menjadi larva yang kemudian menembus dinding usus, masuk ke aliran darah lalu ke paru dan menimbulkan gejala seperti batuk, bersin, demam, eosinofilia, dan pneumonitis askaris. Larva menjadi cacing dewasa di usus dalam waktu 2 bulan.
  • Cacing dewasa di usus akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak napsu makan, mual, muntah,
  • Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi. Sering kali infeksi ini baru diketahui setelah cacing keluar spontan bersama tinja atau dimuntahkan.
  • Bila cacing dalam jumlah besar menggumpal dalam usus dapat terjadi obstruksi usus (ileus), yang merupakan kedaruratan dan penderita perlu dirujuk ke rumah sakit.
Diagnosis

Diagnosis askariasis ditegakkan dengan menemukan Ascaris dewasa atau telur Ascaris pada pemeriksaan tinja.

Penatalaksanaan

  • Pirantel pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal
  • Mebendazol 500 mg dosis tunggal (sekali saja) atau 100 mg 2 x sehari selama tiga hari berturut-turut
  • Albendazol 400 mg dosis tunggal (sekali saja), tetapi tidak boleh digunakan selama hamil.
Pencegahan

  1. Pengobatan masal 6 bulan sekali di daerah endemik atau di daerah yang rawan askariasis.
  2. Penyuluhan kesehatan tentang sanitasi yang baik, hygiene keluarga dan hygiene pribadi seperti:
  3. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
  4. Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan, tangan dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun.
  5. Sayuran segar (mentah) yang akan dimakan sebagai lalapan, harus dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat karena telur cacing Ascaris dapat hidup dalam tanah selama bertahun-tahun.
  6. Buang air besar di jamban, tidak di kali atau di kebun.

Bila pasien menderita beberapa spesies cacing, askariasis harus diterapi lebih dahulu dengan pirantel pamoat.


Sumber : Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas - Depkes - 2007

Tidak ada komentar: