18 Agustus, 2008

KAKI GAJAH DARI PINYAK



Beberapa waktu lalu Dinkes dan KB Kabupaten Sekadau dikejutkan dengan pemberitaan di sebuah koran tentang adanya penderita kaki gajah di Dusun Pinyak, Desa Sungai Ayak III, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau.

Sebagai tindak lanjut, pada tanggal 4 Agustus 2008 telah diturunkan tim dari Dinkes dan KB Kabupaten Sekadau beserta Puskesmas Sungai Ayak. Yang turun ke lokasi saat itu adalah Syahban dan Rafly dari Dinkes dan KB Kabupaten Sekadau, serta Lukas, Plt. Kepala Puskesmas Sungai Ayak.

Dalam kunjungan tersebut, Syahban meminta kepada Nek Jubaidah untuk dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten untuk diperiksa lebih lanjut. “Biaya berobat nenek akan ditanggung oleh pemerintah”, demikian Syahban menyampaikan kepada Nek Jubaidah dan Mardiyah adiknya. “Nenek tidak perlu memikirkan biaya apa-apa”, lanjut Syahban. Lebih jauh Syah menanyakan riwayat penyakit yang menyebabkan membengkaknya kaki kiri Nek Jubaidah.

“Mulanya luka kena kerauk”, terang nek Jubaidah. Kerauk adalah sejenis alat penyiang padi yang biasanya digunakan oleh para petani di Belitang Hilir. “Waktu itu nenek berumur sekitar 15 tahun. Luka itu tak sembuh-sembuh, hingga suatu saat nenek berobat pada seorang tabib yang datang melakukan pengobatan di Sekadau. Tapi bukannya sembuh, malah jadi bengkak”, sesalnya.

“Lantas, hingga bisa sembuh ini bagaimana ?”, tanya Syahban.

“Tahun 2006 bulan September, nenek berobat pada dokter Rossy di Sungai Ayak. Seminggu berobat kemudian pulang lalu sembuh”, sahut nek Jubaidah.

“Jadi, dokter Rossy yang menyembuhkan luka nenek ini ?”, tanya Syahban lagi.

“Iya”, balas nek Jubaidah.

Syahban menekan bagian kaki yang membengkak. Kulitnya kembali normal begitu dilepas. Tidak seperti bengkak yang disebabkan beri-beri.

Setelah berbincang-bincang dan berembuk dengan Plt. Kepala Puskesmas Sungai Ayak, diputuskan bahwa nek Jubaidah di rawat inap dulu di Puskesmas Sungai Ayak. Diperiksa darahnya untuk memastikan apakah terdapat cacing filaria atau tidak.

Hari Selasa, tanggal 12 Agustus 2008 nek Jubaidah masuk instalasi rawat inap Puskesmas Sungai Ayak. Tiga malam berturut-turut Aini, laboran Puskesmas mengambil sampel darahnya. Dalam pemeriksaan, tidak ditemukan adanya cacing filaria alias negatif. Bahkan, sampel darah tersebut sudah pula dicroscek ke Rumah Sakit Umum Sekadau, dan hasilnya tetap negatif.
Selanjutnya pada Jumat 14 Agustus 2008 nek Jubaidah dipulangkan ke kampungnya.

Saat ini Puskesmas Sungai Ayak masih akan mengadakan konsultasi dengan Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sekadau untuk tindak lanjut atas kasus nek Jubaidah, si kaki gajah dari Pinyak.

Tidak ada komentar: